PENYAKIT KONGENITAL PADA ANAK
Penyakit/kelainan kongenital merupakan kelainan morfologik dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi dalam kandungan.
Kelainan ini bisa diketahui sebelum kelahiran, pada saat kelahiran atau beberapa tahun kemudian setelah kelahiran. Kelainan kongenital bisa disebabkan karena keabnormalan genetika, sebab-sebab alamiah atau faktor-faktor lainnya yang tidak diketahui.
Beberapa faktor etiologi yang mempengaruhi terjadinya kelainan kongenital antara lain :
1. Kelainan genetik dan kromosom
Kelainan genetik dari ayah atau ibu akan mempengaruhi kelainan kongenital pada anak.
Contohnya kelainan pada kromosom kelamin sebagai sindrom turner.
2. Faktor mekanik
Kelainan bentuk organ karena tekanan mekanik pada janin dapat menimbulkan deformitas organ.
Contohnya talipes equinovarus (clubfoot)
3. Faktor infeksi
Sebagai contoh bayi yang lahir dari ibu penderita infeksi rubella pada trimester pertama bisa
terserang penyakit kongenital seperti mata katarak, tuli dan kelainan jantung bawaan.
4. Faktor obat
Jenis obat yang menimbulkan kelainan kongenital yaitu thalidomide yang bisa mengakibatkan
fokomelia.
5. Faktor umur ibu
6. Faktor hormonal
Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes mellitus memiliki gangguan pertumbuhan lebih besar
dibanding yang normal.
7. Faktor radiasi
Pada awal kehamilan, terdapatnya radiasi bisa menimbulkan kelainan kongenital pada janin.
8. Faktor Gizi
Pada bayi yang lahir dari ibu yang kekurangan asupan gizi maka akan lebih besar resiko
mengalami kelainan kongenital.
9. Faktor-faktorlain
Penyebabnya bisa berasal dari janinnya sendiri maupun faktor lingkungan hidup janin.
Dalam blog ini, akan dijelaskan tentang penyakit kongenital khususnya yang berkaitan dengan kelainan stuktur gigi. Kelainan struktur gigi terjadi akibat gangguan selama histodifferentiation,oposisi dan mineralisasi perkembangan gigi. Amelogenesis terjadi dalam dua tahap. Pada tahap pertama yaitu pembentukan matriks enamel selanjutnya tahap kedua matriks ini mengalami kalsifikasi. Adanya faktor lokal maupun sistemik yang mengganggu dalam pembentukan matriks menyebabkan permukaan enamel normal menjadi cacat yang disebut dengan hipoplasia enamel. Berikut penjelasan tentang hipoplasia enamel :
A. Apa itu Hipoplasia Enamel ?
Penyakit/kelainan kongenital merupakan kelainan morfologik dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi dalam kandungan.
Kelainan ini bisa diketahui sebelum kelahiran, pada saat kelahiran atau beberapa tahun kemudian setelah kelahiran. Kelainan kongenital bisa disebabkan karena keabnormalan genetika, sebab-sebab alamiah atau faktor-faktor lainnya yang tidak diketahui.
Beberapa faktor etiologi yang mempengaruhi terjadinya kelainan kongenital antara lain :
1. Kelainan genetik dan kromosom
Kelainan genetik dari ayah atau ibu akan mempengaruhi kelainan kongenital pada anak.
Contohnya kelainan pada kromosom kelamin sebagai sindrom turner.
2. Faktor mekanik
Kelainan bentuk organ karena tekanan mekanik pada janin dapat menimbulkan deformitas organ.
Contohnya talipes equinovarus (clubfoot)
3. Faktor infeksi
Sebagai contoh bayi yang lahir dari ibu penderita infeksi rubella pada trimester pertama bisa
terserang penyakit kongenital seperti mata katarak, tuli dan kelainan jantung bawaan.
4. Faktor obat
Jenis obat yang menimbulkan kelainan kongenital yaitu thalidomide yang bisa mengakibatkan
fokomelia.
5. Faktor umur ibu
6. Faktor hormonal
Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes mellitus memiliki gangguan pertumbuhan lebih besar
dibanding yang normal.
7. Faktor radiasi
Pada awal kehamilan, terdapatnya radiasi bisa menimbulkan kelainan kongenital pada janin.
8. Faktor Gizi
Pada bayi yang lahir dari ibu yang kekurangan asupan gizi maka akan lebih besar resiko
mengalami kelainan kongenital.
9. Faktor-faktorlain
Penyebabnya bisa berasal dari janinnya sendiri maupun faktor lingkungan hidup janin.
Dalam blog ini, akan dijelaskan tentang penyakit kongenital khususnya yang berkaitan dengan kelainan stuktur gigi. Kelainan struktur gigi terjadi akibat gangguan selama histodifferentiation,oposisi dan mineralisasi perkembangan gigi. Amelogenesis terjadi dalam dua tahap. Pada tahap pertama yaitu pembentukan matriks enamel selanjutnya tahap kedua matriks ini mengalami kalsifikasi. Adanya faktor lokal maupun sistemik yang mengganggu dalam pembentukan matriks menyebabkan permukaan enamel normal menjadi cacat yang disebut dengan hipoplasia enamel. Berikut penjelasan tentang hipoplasia enamel :
A. Apa itu Hipoplasia Enamel ?
Hipoplasia Enamel adalah salah satu bentuk dari amelogenesis imperfekta. Amelogenesis imperfekta merupakan kelainan herediter yang tampak sebagai perubahan pengaturan atau struktur gen yang berhubungan dengan enamel. Ditemukan dalam bentuk hipoplasia enamel, hipomaturasi dan hipokalsifikasi.
B. Seperti Apa Hipoplasia Enamel itu ?
Hipoplasia enamel atau gangguan yang terjadi bisa berupa berkurangnya ketebalan enamel, sehingga timbul white spots, lekukan kecil, dan celah pada permukaan enamel. Dengan kata lain Hipoplasia enamel merupakan pembentukan defek sempurna pada enamel yang menghasilkan cacat menyeluruh atau perubahan dalam bentuk. Hipoplasia enamel mengakibatkan perubahan warna pada gigi. Warna gigi dasar diubah oleh adanya cacat sehingga mempengaruhi transmisi cahaya melalui dentin dan enamel. Selain itu, yang menyebabkan perubahan warna pada gigi yaitu penetrasi noda ekstrinsik ke dalam enamel karena porositas enamel meningkat atau karena adanya cacat enamel.
Hipoplasia Enamel bisa terjadi pada satu gigi atau beberapa gigi dengan warna kuning, kemerahan,atau kecoklat-coklatan. Secara klinis banyak jenis gambaran hipoplasia enamel seperti gigi tampak cekung berwarna coklat karena tidak terbentuk enamel, atau tampak seperti ceruk kecil.
C. Apa Penyebab Hipoplasia Enamel ?
1. Penyakit defisiensi vitamin D (Rickets), anak dengan celah bibir/langit-langit, down syndrome,
kelainan jantung bawaan.
2. Gangguan pada masa kelahiran seperti kurang oksigen, berat badan rendah, kelahiran prematur.
3. Penyakit infeksi pada masa kehamilan (demam tinggi, infeksi sitomegalovirus, rubela).
4. Infeksi dan trauma pada gigi sulung bisa mengakibatkan hipoplasia enamel pada gigi permanen
penggantinya.
5. Janin yang berasal dari ibu penderita siphilis kongenital yang tidak diobati akan menyebabkan
spirochaeta menyerang janin sesudah minggu ke-16 dan benih gigi janin menjadi cacat.
5. Janin yang berasal dari ibu penderita siphilis kongenital yang tidak diobati akan menyebabkan
spirochaeta menyerang janin sesudah minggu ke-16 dan benih gigi janin menjadi cacat.
D. Apa treatment untuk Hipoplasia Enamel ?
Salah satu treatmentnya yaitu menggunakan resin komposit. Hasil penggunaan resin komposit ini terlihat sangat alami dan berestika indah. Tujuan dari treatment ini untuk membuat anatomi yang sesuai antara oklusi, fungsi, dan estetika sehingga meningkatkan harga diri yang melakukannya.
Referensi :
1. Jurnal Asri Arumsari, Alwin kasim, bagian bedah mulut fakultas Kedokteran Gigi Unpad.
2. Kadri N. Kelainan Kongenital. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. Jakarta : Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FK UI,1991 ;240-60.
Referensi :
1. Jurnal Asri Arumsari, Alwin kasim, bagian bedah mulut fakultas Kedokteran Gigi Unpad.
2. Kadri N. Kelainan Kongenital. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. Jakarta : Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FK UI,1991 ;240-60.
3. Josue Martos, Andrea Gewehr, Emauele Paim. Aethetic approach for anterior teeth with enamel
hypoplasia. http://medind.nic.in/cab/t12/i5/cabt12i5p82.pdf
4. Crawford,Peter J.M dkk. 2007. Amelogenesis Imperfecta. Orphanet Journal of Rare Disease.
http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1750-1172-2-17.pdf
5. Goepferd, Stephen J dan Catherine M.Flaitz. Enamel Hypoplasia associated with congenital
hypoparathyroidism. Pediatric Dentistry Vol.3 No.2.
http://www.aapd.org/assets/1/25/Goepferd-03-02.pdf
hypoplasia. http://medind.nic.in/cab/t12/i5/cabt12i5p82.pdf
4. Crawford,Peter J.M dkk. 2007. Amelogenesis Imperfecta. Orphanet Journal of Rare Disease.
http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1750-1172-2-17.pdf
5. Goepferd, Stephen J dan Catherine M.Flaitz. Enamel Hypoplasia associated with congenital
hypoparathyroidism. Pediatric Dentistry Vol.3 No.2.
http://www.aapd.org/assets/1/25/Goepferd-03-02.pdf