BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Epulis adalah istilah
yang nonspesifik untuk tumor dan massa seperti tumor pada gingiva (gusi).
Faktor predisposisi dari epulis adalah iritasi kronis lokal misalnya kalkulus,
karies servikal, sisa akar gigi. Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi
terjadinya antara lain : epulis congenitalis, epulis fibromatosa, epulis
granulomatosa, epulis fissuratum, epulis gravidarum, dan epulis angiomatosa.
B. TUJUAN
Mengetahui definisi, etiologi, patofisiologi,
penatalaksanaan dari epulis fibromatosa dan epulis granulomatosa.
C. MANFAAT
Memberikan
pengetahuan mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, penatalaksanaan dari
epulis fibromatosa dan epulis granulomatosa pada pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. EPULIS FIBROMATOSA
Epulis jenis ini lebih sering dijumpai
dibandingkan jenis lainnya dan sering mengalami rekuren (kambuh) bila operasi
pengangkatannya tidak sempurna. Umumnya dijumpai pada orang dewasa.
Epulis ini terjadi pada rongga mulut
terutama pada tepi gingival dan juga sering terjadi pada pipi dan lidah.
Etiologinya berasal dari iritasi kronis. Tampak klinis yang terlihat antara
lain bertangkai, dapat pula tidak, warna agak pucat, konsistensi kenyal, batas
tegas, padat dan kokoh. Epulis ini pula tidak mudah berdarah dan tidak
menimbulkan rasa sakit.
Jika epulis fibroma menjadi terlalu besar, bisa
mengganggu pengunyahan dan menjadi trauma serta ulserasi.
Gambar 1. Epulis
fibromatosa
Secara mikroskopis, epulis
fibromatosa menunjukkan gambaran jaringan gusi yang dibatasi oleh epitel gepeng
berlapis yang mengalami proliferasi dengan ditandai adanya rate peg tidak
beraturan. Stroma terdiri dari jaringan ikat fibrosa padat dan kolagen yang
tersusun dalam berkas yang tidak beraturan. Selain itu, terdapat sel radang
kronis dalam stroma.
Gambar 2. Mikroskopis
epulis fibromatosa
Penatalaksanaan pasien
dengan epulis fibromatosa adalah dengan operasi ekskokleasi epulis atau pengangkatan
jaringan patologis dari ginggiva yang mengalami pembesaran dan peradangan,
serta pengerokan sisa jaringan dan faktor iritasi lokal yang menjadi penyebab.
B.
EPULIS GRANULOMATOSA
Epulis granulomatosa
merupakan lesi yang timbul akibat dampak pasca bedah dari soket setelah
dilakukan ekstraksi, reaksi jaringan yang granulomatik karena iritasi kronik akibat
sisa akar, tepi karies, tumpatan yang overhanging, atau klamer yang tajam. Epulis
ini terjadi pada interdental gingiva, benjolan massa irregular, warna
kemerahan/kebiruan, bertangkai dan mudah berdarah. Epulis ini memiliki
differential diagnosis dengan tampak klinis yang mirip antara lain pyogenic
granulomas, atau herniation dari sinus maksilaris. Epulis
granulomatosa dapat terjadi pada semua umur namun kasus ini paling banyak
didiagnosa pada pasien dalam golongan umur 40-60 tahun, dan terutama terjadi
pada wanita.
Gambar 5. Epulis granulomatosa pada
daerah palatal gigi insisif atas
Manifestasi klinis dari epulis granulomatosa
yaitu lesi tampak sebagai pembesaran gusi yang
muncul di antara dua gigi, kaya vaskularisasi sehingga mudah berdarah dengan
sentuhan dan umumnya berwarna merah keunguan.
Ukuran dari epulis
granulomatosa bervariasi, sebagian besar kasus biasanya
berukuran kurang dari 2 cm namun ada kasus yang ukurannya diameter melebihi 4
cm. Lesi ini dapat tumbuh menjadi massa yang bentuknya tidak beraturan yang
dapat menjadi ulserasi dan mudah berdarah.
Pada beberapa kasus giant
cell epulis dapat menginvasi tulang di bawahnya sehingga pada gambaran
radiografis akan terlihat erosi tulang. Sebagian besar terdiri atas jaringan
granulasi. Konsistensi kenyal, mudah berdarah bila tersenggol.
Secara mikroskopis, terlihat
jaringan gusi dibatasi oleh epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi
dengan rete peg (papil epitel yang masuk ke dalam stroma jaringan ikat dibawah
epitel) yang tidak beraturan. Stroma terdiri dari jaringan granulasi yang
disusun oleh jaringan ikat, pembuluh darah, sebukan sel radang akut dan kronis.
Bila ada ulserasi, biasnya sel radang yang banyak dijumpai adalah PMN sehingga
dambarannya menyerupai granuloma piogenikum.
Gambar 6. Mikroskopis
epulis granulomatosa
Penatalaksaan terhadap epulis granulomatosa
melibatkan bedah eksisi dan kuretase tulang yang terlibat. Gigi yang berdekatan
dengan epulis juga perlu dicabut bila sudah tidak dapat dipertahankan, atau
dilakukan pembersihan karang gigi (scaling) dan penghalusan akar (root
planing). Dilaporkan angka rekurensi sebesar 10 % sehingga diperlukan tindakan
eksisi kembali.
BAB III
KESIMPULAN
Epulis
Fibromatosa terjadi pada rongga mulut terutama pada tepi gingiva dan juga
sering terjadi pada pipi dan lidah. Etiologinya berasal dari iritasi kronis
yang menyebabkan reaksi hyperplasia dari jaringan fibrous. Tanda klinis yang
terlihat antara lain bertangkai, dapat pula tidak, warna merah muda agak pucat,
konsistensi kenyal dan padat, batas tegas, padat dan kokoh. Epulis ini tidak
mudah berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Sedangkan, epulis
granulomatosa merupakan lesi yang timbul akibat dampak pasca bedah dari soket
setelah dilakukan ekstraksi, reaksi jaringan yang granulomatik karena iritasi
kronik akibat sisa akar, tepi karies, tumpatan yang overhanging, atau klamer
yang tajam. Gambaran klinisnya merupakan suatu benjolan bertangkai dengan warna
kemerahan atau sama dengan sekitar dengan permukaan yang granuler, konsistensi
lunak bisa disertai nyeri tekan dan kadang-kadang dapat diseratai suatu
ulserasi.
DAFTAR PUSTAKA
Chandana.
2016. Journal of Oral Medicine;Surgery,Pathology,Biology. Vol.1, No.1
Ketler,
Andre. 2013. Peripheral Giant cell Granuloma. A Case Report and Review. Journal
of Indian Academy of Oral medicine and Radiology. Vol.23, No.4
Pedlar, Jonathan. 2003. Oral and maxillofacial surgery. 2nd edition.
Elsevier
Praba,
Franciskus. 2012. Penatalaksanaan ekstirpasi epulis fibromatosa ukuran besar
pada gingiva rahang bawah kanan dengan anestesi local. UGM
Tantin,
Dwiretno. 2011. Epulis Fibrosa dan Granuloma pyogenikum pada region gigi depan
dengan hambatan oklusal, Majalah Kedokteran Gigi
0 komentar:
Posting Komentar