1. Tang Ekstraksi
Instrument ini digunakan untuk mengeluarkan gigi
dari tulang alveolar. Instrument ini didesain dalam berbagai macam gaya dan
bentuk untuk beradaptasi pada berbagai macam gigi saat digunakan.
A. Komponen

Komponen
dasar dari tang ekstraksi adalah:
1) Gagang
-
cara genggam yang berbeda, tergantung pada
posisi gigi yang akan dicabut. Tang untuk maksila digenggam dengan telapak
tangan berada di bawah tang sehingga paruh diarahkan menuju superior. Tang yang
digunakan untuk geligi mandibula
digenggam dengan telapak tangan berada di atas tang sehingga paruh
ditujukan ke bawah menuju gigi.


2) Engsel
mekanisme untuk menghubungkan gagang dengan paruh. Terdapat satu
perbedaan style yang jelas pada tang: tang tipe Amerika yang
biasa adalah engsel berada pada arah horizontal dan penggunaannya sesuai dengan
yang telah dijelaskan. Sedangkan tang Inggris lebih memilih engsel vertical dan
tangan menggenggam dalam arah vertical.
3) Paruh
didesain untuk beradaptasi dengan akar gigi pada hubungan antara
mahkota dengan akar. Untuk itu, paruh yang berbeda-beda didesain untuk gigi
berakar satu, gigi berakar dua, dan gigi berakar tiga. Paruh dari tang membelok
sehingga dapat ditempatkan sejajar dengan sumbu panjang gigi, dengan gagang
pada posisi yang nyaman. Paruh dari tang mandibula tegak lurus dengan gagang,
sehingga operator dapaat mencapai gigi rahang bawah dan mempertahankan posisi
yang nyaman dan terkontrol.
Beberapa tang memiliki ukuran yang sempit, karena
kegunaan utamanya adalah untuk mencabut gigi dengan ukuran kecil, contohnya
incisivus. Tang lainnya berukuran lebih lebar, karena di desain untuk mencabut
gigi yang lebih besar, contohnya gigi molar.
B. Tang Maksila
Pencabutan gigi maksila membutuhkan instrument yang
didesain untuk gigi berakar satu dan gigi berakar tiga. Gigi incisivus,
caninus, dan premolar rahang atas dianggap sebagai gigi berakar satu.

1) Gigi maksila
berakar satu, gunakan tang universal maksila, biasanya no. 150.

terlihat sedikit melengkung bila dilihat dari
samping dan terlihat lurus ketika dilihat dari atas. Paruh dari tang melengkung
dan bertemu hanya pada bagian ujungnya. Tang no. 150 yang sedikit melengkung mempermudah operator mencapai
tidak hanya incisivus tetapi juga premolar. Sebagai tambahan terhadap tang
no.150, tang lurus juga tersedia. Tang no. 1, yang dapat digunakan untuk gigi
incisivus dan caninus maksila, lebih mudah digunakan daripada tang no. 150
untuk incisivus.
2)
Gigi molar maksila merupakan gigi berakar
tiga dengan satu akar palatal dan bifurkasi bukal, gunakan tang no. 53 kanan dan kiri.
Oleh karena itu tang yang dapat beradaptasi
dengan molar maksila harus memiliki permukaan yang halus dan cekung untuk akar
palatal dan paruh dengan desain pointed yang
akan sesuai dengan bifurkasi bukal pada paruh bukal. Sehingga tang molar ada
sepasang: kiri dan kanan


3) Variasi desain
terdapat pada tang no. 88 kanan dan kiri, yang memiliki bentuk paruh yang lebih
panjang, menonjol, dan pointed. Tang
ini dekenal sebagai tang upper cowhorn.
Berguna untuk molar maksila yang mahkotanya sudah mengalami kerusakan yang
parah.

Tang
no.88
4) molar kedua dan
ketiga maksila hanya memiliki satu akar yang berbentuk kerucut. Pada situasi
ini, tang dengan paruh yang halus dan lebar yang offset dari gagangnya dapat berguna. Tang no. 210S
menunjukkan desain ini.
C. Tang Mandibula
Ekstraksi pada gigi mandibula membutuhkan tang yang
dapat digunakan untuk gigi berakar satu untuk incisivus, caninus, dan premolar,
dan juga gigi berakar dua untuk molar.
1) gigi berakar
satu, gunakan tang universal rahang bawah, atau tang no. 151
Memiliki gagang mirip tang no. 150, tetapi paruhnya menuju ke
bawah untuk gigi mandibula. Paruhnya halus dan sempit dan bertemu hanya pada
ujungnya. Sehingga paruh dapat beradaptassi dengan cervical line dari gigi dan
mencengkram akar.

tang no 151
2) English style dari tang berengsel-vertikal
terkadang digunakan untuk gigi berakar satu di mandibula. Kekuatan yang besar
dapat dihasilkan dengan tang ini, jika tidak digunakan dengan hati-hati
insidensi terjadinya fraktur akar tinggi dengan menggunakan instrument ini.
Oleh karena itu tang ini jarang digunakan.
3) Molar mandibula, gigi berakar dua, gunakan tang no. 17
Karena bifurkasi terdapat pada
kedua sisi lingual dan bukal, hanya satu macam
tang molar yang dibutuhkan untuk kanan dan kiri.

tang no. 17
Tang
ini biasanya memiliki gagang yang lurus, dan paruhnya mengarah secara oblik ke
bawah. Paruh memiliki ujung bilateral
tajam pada pusatnya untuk beradaptasi ke dalam bifurkasi dari gigi molar
4) gigi molar,
dengan akar yang bergabung membentuk akar kerucut tang no. 222 dapat digunakan.
Mirip dengan desain tang no. 17, tetapi paruhnya lebih pendek dan tidak
memiliki ujung yang tajam. Gigi yang paling sering menggunakan tang no.222
adalah molar ketiga mandibula yang telah erupsi.

Tang no. 222
5) Variasi desain
utama dari tang molar mandibula adalah no. 23, yang juga disebut tang cowhorn.
Instrument ini didesain dengan dua paruh yang tajam dan berat yang akan masuk
ke dalam bifurkasi dari molar rahang bawah.

tang no.23 Cowhorn
6) Upper universal
dapat digunakan untuk ekstraksi gigi rahang atas dan bayonet rahang atas
mungkin diperlukan untuk ekstraksi untuk gigi yang kecil atau sisa akar.
7) Untuk gigi
sulung rahang bawah, kita memilih menggunakan tang tipe Ash yang kurang besar
daripada kebanyakan untuk mengurangi ketidaknyamanan pada pasien muda. Tang ash
anterior secara relatif mempunyai paruh yang sempit yang sangat cocok untuk
akar yang kecil pada gigi sulung caninus dan incisivus. Sementara itu tang ash
molar memiliki suatu tonjolan pada paruh untuk menarik bifurkasi molar gigi
sulung rahang bawah, tapi tidak akan memasuki area bifurkasi yang lebih jauh
yang dapat melukai bicuspid gigi permanen di bawahnya.
8) tang lower
universal dan tang lower cowhorn untuk ekstraksi bicuspid gigi permanan rahang
bawah dan juga molar. Tang upper dan lower universal seperti pada lower cowhorn
juga tersedia untuk ukuran anak-anak.
9) Dental
elevator tersedia dalam banyak pilihan. Dasar peralatan untuk operator adalah
straight bladed elevator dan crane pic.
2. Dental Elevator
Instrument ini digunakan untuk meluksasi gigi
(melonggarkan) dari tulang di sekelilingnya. Dengan meluksasikan gigi sebelum
penggunaan tang dapat meminimalisir insidensi dari patahnya akar atau gigi dan
juga memfasilitasi pengangkatan patahan akar jika terjadi, karena akar yang
tertinggal sudah longgar dalam soket gigi. Sebagai tambahan dalam perannya
untuk melonggarkan gigi dari tulang diisekitarnya, dental elevator juga digunakan untuk melebarkan tulang alveolar.
Dengan memperluas lempeng tulang bucocortical, operator memfasilitasi
pengangkatan gigi yang memiliki jalur pengangkatan yang terbatas. Elevator didesain dengan bentuk yang spesifik
untuk memfasilitasi pengambilan akar dari soketnya.
A. Komponen
Tiga
komponen utama dari elevator adalah pegangan (handle), shank, mata pisau
(blade). Pegangan ini memiliki ukuran yang bermacam-macam, terdapat juga
bentuk cross-bar atau T-shaped. Penggunaannya harus hati-hati agar tidak
menghasilkan tenaga yang berlebih. Shank menghubungkan gagang dengan blade,
secara umum memiliki ukuran yang cukup besar dan kuat untuk mentransmisikan
gaya dari gagang menuju blade. Blade merupakan ujung yang bekerja untuk
mentransmisikan gaya ke gigi, tulang, atau keduanya.


B. Tipe
Tiga tipe dasar dari elevator adalah (1) tipe lurus
atau gouge type (mencungkil); (2)
tipe triangle atau pennant-shape type;
(3) pick-type.
Tipe lurus merupakan elevator yang paling sering
digunakan untuk meluksasi gigi, mata pisaunya
memiliki permukaan yang cekung pada satu sisi. Elevator lurus berukuran
kecil, no. 301, seringkali digunakan
untuk meluksasi gigi yang sudah
erupsi. Elevator lurus yang lebih besar digunakan untuk memindahkan akar dari
soketnya dan juga digunakan untuk meluksasi gigi yang memiliki ruang yang lebar (ukuran: No. 34S, no. 46 dan no. 77R).

A. Straight
elevator, B&C. Mata pisau dari straight elevator yang konkaf
Elevator kedua yang paling banyak digunakan adalah
elevator triangular atau pennent-shape. Elevator
triangular berguna ketika patahan akar gigi tertinggal dalam soket. Contohnya
adalah ketika molar pertama mandibula mengalami fraktur dan meninggalkan akar
distal dalam soket tetapi akar mesial ikut lepas bersama mahkota, Ujung dari
elevator triangular ditempatkan dalam soket, dengan bagian shank bersandar
pada lempeng tulang bagian bukal. Kemudian diputar dengan tipe rotasi wheel-and-axle,
dengan ujung elevator yang tajam meengikat sementum dari akar distal yang
tersisa; kemudian elevator diputar dan akar dikeluarkan. Elevator triangular
memiliki banyak tipe dan angulasi, tetapi tipe yang paling sering digunakan
adalah Cryer.

Elevator tipe ketiga yang jarang digunakan adalah pick-type. Elevator tipe ini digunakan
untuk memindahkan akar. Elevator pick-type yang berat adalah Crane
pick. Biasanya dibutuhkan pengeboran untuk membuat lubang, kira-kira dengan
kedalaman 3mm menuju akar. Ujung dari elevator pick dimasukkan ke
dalam lubang, dengan lempeng tulang bukal dianggap sebagai titik tumpu, akar
diangkat dari soket gigi


Ditekankan bahwa instrument ini merupakan instrument
yang tipis dan tidak dapat digunakan sebagai elevator tipe wheel-and-axle atau pengungkit seperti elevator Cryer atau Crane
pick.
3. Rongeur forcep
Memiliki pegas diantara pegangannya sehingga ketika tekanan tangan
dilepaskan, instrumen akan terbuka. Terdiri
dari side-cutting forceps,
side-cutting and end-cutting forceps.

4. Blumenthal rongeurs
Memiliki kedua ujung side-cutting and end-cutting. Tang ini
tidak boleh digunakan untuk mengambil gigi karena dapat menumpulkan dan
merusaknya
5. Surgical
chisel dan mallet
Tulang
biasanya diambil dengan monobevel chisel, dan gigi biasanya dipotong
dengan bibeveled chisel. Penting untuk menajamkan dan sterilkan chisel
sebelum digunakan untuk pasien selanjutnya.

6. Bone
file
Digunakan
untuk menghaluskan permukaan tulang sebelum menutup kembali flap mukoperiosteal. Hindari menekan bone
file ini karena akan menyebabkan kerusakan pada tulangnya.

7. Bur dan Handpiece
Digunakan
handpiece high-speed dengan carbide bur fissure no.557 atau no.703 atau
bur bundar no.8 untuk mengambil tulang kortikal. Untuk mengangkat tulang yang
besar seperti pengurangan torus, digunakan bur akrilik. Handpiece harus di
strelilisasi di dalam autoclave, dan
tidak boleh membuang udara ke daera operatif seperti bor dental.

8. Mallet dan Chisel (Palu dan Pahat)
Fungsinya :
1.
Untuk membuang tulang
2.
Untuk memecahkan gigi
Bahaya
penggunaan alat :
- Dapat menyebabkan patahnya tulang rahang kl
tak terkontrol
- Bila mengenai jaringan lunak menyebabkan
laserasi
- Dapat mengenai sinus maksilaris
- Dapat merusak
canalis mandibularis


Pahat/Chisel :
Single bevel : untuk membuang
tulang
Double bevel : untuk memecahkan
gigi
9. Curret (kuret)

Alat ini
berbentuk sendok kecil yang mempunyai pinggiran tajam
Macam-macam
curret :
1.
Berbentuk single ended
2.
Berbentuk double ended
Indikasi
penggunaan curret :
(1)
Sebagai explorer
(2)
Utk membuang
partikel gigi yg tdpt dlm socket stlh ekstr
(3)
Utk eksterpasi
kista/granulom
(4)
Utk membuang
jar/sekuester tlg dlm socket
0 komentar:
Posting Komentar