DAFTAR ISI
Kata pengantar
............................................................................................i
Daftar isi ......................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN
A. Klarifikasi Istilah.................................................................................1
B. Identifikasi masalah ............................................................................1
C. Analisa masalah ................................................................................ 2
D. Problem Tree ......................................................................................2
Daftar isi ......................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN
A. Klarifikasi Istilah.................................................................................1
B. Identifikasi masalah ............................................................................1
C. Analisa masalah ................................................................................ 2
D. Problem Tree ......................................................................................2
E.Sasaran
belajar......................................................................................3
Bab II ISI
Bab II ISI
A. Organ yang terlibat dalam
aktivitas.......................................................4
B.Proses lapar dan
lemas............................................................................5
C.Proses masuknya makanan......................................................................5
D.Jenis makanan yang
baik.........................................................................6
E.Kandungan
makanan................................................................................6
F.Metabolisme
Protein.................................................................................7
G.Metabolisme
Karbohidrat........................................................................7
H. Metabolisme Lemak...............................................................................8
I.Katabolisme...............................................................................................9
J.Proses Anaerob &
Aerob..........................................................................9
K.Gangguan
Metabolisme.........................................................................12
Bab
III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................13
B. Saran ......................................................................................................13
Daftar pustaka ............................................................................................14
A. Kesimpulan ............................................................................................13
B. Saran ......................................................................................................13
Daftar pustaka ............................................................................................14
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
BADANKU
LEMAS BANGET
Pada
suatu hari, seorang laki-laki dengan beratbadan 60 kg dan tinggi badan 165 cm
bekerja sebagai buruhdi pasar merasa lapar dan lemas setelah bekerja dari pagi
hingga tengah hari. Kemudian dia minum segelas the manis, makan sepiring nasi,
satu ekor ikan nila goring, dan semangkuk kecil sayur di warung. Setelah
beberapa saat beristirahat, ia merasa tenaganya pulih kembali dan siap bekerja
lagi.
B. KLARIFIKASI
ISTILAH
§ Lapar
: Sinyal atau tanda dari tubuh bahwa tubuh kekurangan makanan
§ Pulih
: Tenaga yang telah kembali setelah beristihat dan mengkonsumsi makanan
maupun
minuman
§ Lemas
: Keadaan tubuh saat kurang bertenaga karena kekurangan energi
§ Berat
badan : Massa benda ditambah gaya tarikan bumi
C. IDENTIFIKASI
MASALAH
1. Mengapa buruh di pasar merasa lapar dan lemas?
2. Mengapa setelah beristirahat tenaga buruh pulih
kembali?
3. Apa kandungan teh manis dan nasi sehingga tenaga
buruh pulih kembali?
4. Apa makanan yang baik dikonsumsi sehingga keadaan
tubuh kembali pulih?
5. Proses apa yang terjadi pada tubuh sehingga tubuh
kembali pulih?
6. Mengapa tubuh perlu istirahat?
D. ANALISIS
MASALAH
1. Karena Energi yang didalam tubuhnya berkurang
dan kadar glukosa dalam darah (sebagai cadangan makanan) hilang sehingga
menjadi lapar dan lemas. Buruh juga kekurangan karbohidrat.
2. Karena pada saat istirahat terdapat proses
respirasi selyang dapat menghasilkan protein, dan protein sebagai sumber energi
tubuh.
3. Teh manis Gula
Energi
Nasi Gula
Ikan
nila mengandung protein yang membantu menjalanakan fungsi organ-organ tubuh dan
lemak yang membantu menambah energi/ cadangan makanan.
Sayur
mengandung karbohidirat, dan serat yang memperlancar penceraan dalam tubuh
4. Makanan yang mengandung protein dan karbohidrat.Protein
didapatkan dari ikan dan karbohidrat didapatkan dari nasi. Dan semua makanan
yang harus seimbang ( 4 sehat 5 sempurna )
5. Proses metabolisme : Katabolisme yaitu
penguraian suatu glukosa, protein dan lemak menjadi energi ( ATP )
6. Tubuh perlu beristirahat untuk mengembalikan
energi yang kurang.
E. PROBLEM
TREE
Karbohidrat
|
Protein
|
Lemak
|
Aktivitas
|
Organ Tubuh
|
Otot
|
Lapar +Lemas
|
Proses
|
Lambung
|
Makan
|
Proses Pencernaan
|
Kandungan
Makanan
|
Definisi
|
Tenaga Pulih
|
Metabolisme dalam Tubuh
|
Katabolisme
|
Aerob
|
AnAerob
|
Gangguan Metabolisme
|
Organ Terlibat
|
Proses
Pembentukan
|
Hasil
|
F.
SASARAN BELAJAR
1. Organ yang terlibat dalam
aktifitas
2. Proses lapar dan lemas beserta
organ yang terlibat
3. Proses masuknya makanan di dalam
tubuh
4. Jenis makanan yang baik bagi tubuh
5. Kandungan yang terdapat di dalam
makanan : protein, karbohidrat dan lemak
6. Metabolisme protein
7. Metabolisme karbohidrat
8. Metabolisme lemak
9. Katabolisme
10. Proses dan hasil dari aerob dan
anaerob
11. Gangguan metabolisme
BAB.
II
ISI
A. ORGAN
YANG TERLIBAT DALAM AKTIFITAS
Dalam beraktifitas, tentu
melibatkan beberapa organ antara lain:
·
Hati
Asam
amino dan glukosa dari hasil pencernaan diserap oleh vena porta hati. Pada
glukosa yang kadarnya berlebihan maka akan diubah menjadi glikogen. Diantara
waktu makan, hati mempertahankan kadarglukosa darah dari glikogen dan bersamaan
dengan ginjal, laktat, gliserol, asam amino di ubah menjadi glukosa. Selain
itu, hati juga membentuk berbagai protein plasma utama (albumin) dan
mendeaminasi asam aminoyang melebihi kebutuhan menjadi urea, lalu disalurkan ke
ginjal untuk diekskresikan.
·
Otot
Otot
rangka menggunakan glukosa dan glukosa diubah melalui 2 cara, yakni:
1.
Proses aerob, mengubah glukosa menjadi ATP dan CO₂ .
2.
Proses anaerob, mengubah glukosa menjadi ATP dan asam laktat.
(Guyton,
C. Arthur dan Hall, E. John, 1997 : Fisiologi Kedokteran. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta)
B. PROSES
LAPAR & LEMAS
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya
kita pernah merasakan lapar. Berikut mekanisme terjadinya lapar:
Lapar dapat terjadi karena adanya
stimulasi dari suatu factor lapar, yang akan mengirimkan impuls ke pusat lapar
(hipotalamus). Terdapat beberapa
mekanisme afferent (saraf yang
menghantarkan impuls dariresptor ke otak):
·
Hipotesis
lipostatik
Jaringan
lemak menghasilkan suatu sinyal yang sebanding dengan jumlah lemak dan bekerja
pada hipotalamus untuk menurunkan asupan makanan dan meningkatkan pemakaian
energi.
·
Hipotesis
peptide
Usus
mempostulasikan bahawa makanan di saluran cerna menyebabkan pembebasan satu
atau lebih polipeptida.
Sedangkan mekanisme terjadinya
lemas yakni otot dan hati menyimpan glukosa dengan jumlah terbatas dalam bentuk
glikogen, tetapi glikolisis anerob cepat menguras simpanan glikogen otot ini.
Ketika produk akhir glikolisis anaerob yaitu piruvat, tidak bisa diproses lebih
lanjut oleh jalur fosforilasi oksidatif, maka molekul diubah menjadi laktat.
Akumulasi laktat diperkirakan berperan menimbulkan lemas pada otot
yangdirasakan ketika seseorang melakukan aktivitas berat. (Sherwood, Lauralee,
2015 : Fisiologi Manusia. Buku Kedokteran EGC, Jakarta)
C. PROSES
MASUKNYA MAKANAN
1. Ingesti
Proses masuknya makanan dan cairan
dari lingkungan luar ke lingkungan dalam tubuh melalui proses menelan baik
melalui koordinasu gerakan volunteer dan involunter.
2. Digesti
Rangkaian kegiatan fisik dan kimia.
Pada proses ini terjadi penyederhanaan makanan sampai absorpsi oleh intestinal
3. Absorpsi
Proses penyerapan nutrient melalui saluran
darah dan getah bening meuju hepar. Proses absorpsi terjadi di usus halus.
4. Metabolisme
Proses akhir penggunaan makanan
dalam tubuh yang meliputi semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak
diserap oleh tubuh sebagai sampah.
5. Eksresi
Pembuangan zat-zat sisa metabolism
dalam tubuh untuk menjaga homeostatis.
Contoh : defekasi, mikri,
diaphoresis, ekspirasi. (Asmadi, 2008 : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien, Salemba Medika)
D. JENIS
MAKANAN YANG BAIK
Makanan yang baik terdiri dari 15%
protein, 20% lemak, 65% karbohidrat dari total energi yang dibutuhkan. Selain
itu, makanan yang baik dan sehat adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu
sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang ada pada
makanan-makanan seperti daging, telur, kacang-kacangan dan sayur-sayuran.
(Siregar, Nurhamida Sari. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (2)
Juli-Desember 2014 : 38-44)
E. KANDUNGAN
MAKANAN
Berikut kandungan yang terdapat
dalam makanan, yakni:
a. Protein
Protein
terdiri dari asam-asam amino yang digabung membentuk rantai-rantai linear.
Selain karbohidrat, hydrogen, oksigen, protein menjadi mengandung nitrogen
sekitar 16% dari beratnya. Pencernaan memecahprotein menjadi asam amino
konstituennya lalu masuk ke aliran darah. Oksidasi protein menghasilkn sekitar
4 kkal/g.
b. Karbohidrat
Karbohidrat yang utama dalam tubuh
manusia adalah zat tepung, sukrosa,
laktosa,fruktosa, glukosa dan
serat-serat yang tidak dapat dicerna seperti selulosa.Oksidasi karbohidrat menghasilkan sekitar 4 kkal/g.
c. Lemak
Lemak dalam makanan terutama
adalah bagian triasilgliserol. Oksidasi triasilgliserol
menghasilkan energi sekitar 4 kkal/g.
(Sherwood, Lauralee, 2015 : Fisiologi Manusia. Buku Kedokteran EGC, Jakarta)
F. METABOLISME
PROTEIN
Metabolisme protein dimulai setelah
protein dipecah menjadi asam amino. Asam amino akan memasuki siklus TCA (Tri
Carboxylic Acid) bila dibutuhkansebagai sumber energi atau bila berada dalam
jumlah berlebih dari yang dibutuhkan untuk sintetis protein. Mula-mula asam
amino akan mengalami deaaminase yaitu melepas guugus amino. Proses ini
membutuhkan vitamin B6 dalam bentuk PLP. Asam amino kemudian dikaatabolisme
melalui tiga cara. Kira-kira separuh dari asam amino diubah menjadi piruvat dan
separuhnya lagi diubah menjadi asetil KoA. Sisa asam amino kecuali aspartat
diubah menjadi asam glutamat, dideaminase dan langsung memasuki siklus TCA.
Asam amino yang masuk ke siklus TCA merupakan asam amino glukogenik karena dapt
menghaasilkan energi atau keluar dari siklus dan diubah menjadi glukosa. (Murray,
K. Robert dkk, 2003 : Biokimia Harper. Buku Kedokteran EGC, Jakarta)
G. METABOLISME
KARBOHIDRAT
Jalur-jalur metabolisme karbohidrat
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan mengalami glikolisis
(dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan
energi berupa ATP.
2.
Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam
tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
3.
Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat.
Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
4.
Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka
glukosa tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa
(disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan
energi jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka
karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi
jangka panjang.
5.
Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka
glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis,
diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.
6.
Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis,
maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan.
Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap
lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami
katabolisme untuk memperoleh energi. (Murray, K. Robert dkk, 2003 : Biokimia
Harper. Buku Kedokteran EGC, Jakarta)
H. METABOLISME
LEMAK
Metabolisme lemak terjadi melalui
proses berikut:
Lemak di cera menjadi asam-asam
lemak dan 2-monoasilgliserol, yang disintesis ulang menjadi triasilgliserol di
dalam sel epitel usus, kemudian dikemas dalam kilomikron, dan disekresikan
melalui limfe ke dalam darah. Asam-asam lemak kilomikronn dapat mengalami
oksidasi untuk membentuk energy di berbagai jaringan, tapi sebagian besar
disimpan sebagai triasilgliserol dalam sel-sel adipose. (Murray, K. Robert dkk,
2003 : Biokimia Harper. Buku Kedokteran EGC, Jakarta)
I. KATABOLISME
Katabolisme merupakan reaksi
pemecahan atau penguraian senyawa kompleks (organik) menjadi sederhana (anorganik)
yang menghasilkan energi. Untuk dapat digunakan oleh sel, energi yang
dihasilkan harus diubah menjadi ATP
(Adenosin TriPhospat). ATP merupakan gugus adenin yang berikatan dengan
tiga gugus fosfat. Pelepasan gugus fosfat menghasilkan energi yang digunakan
langsung oleh sel, yang digunakan untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia,
pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dan lain-lain. Contoh katabolisme
adalah respirasi sel, yaitu proses penguraian bahan makanan yang bertujuan
menghasilkan energi. Sebagai bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asam
lemak, dan asam amino dan sebagai hasilnya adalah CO2 (karbon dioksida, air dan
energi). Respirasi dilakukan oleh semua sel hidup, sel hewan maupun sel
tumbuhan. (Marks, B. Dawn dkk, 2013 : Biokimia Kedokteran Dasar. Buku
Kedokteran EGC, Jakarta)
J. PROSES
AEROB & ANAEROB
Tahap-Tahap Aerob Meliputi:
1. Glikolisis
Tahap pertama, glukosa akan diubah menjadi glukosa
6-fosfat oleh enzim hexokinase. Tahap ini membutuhkan energi dari ATP (adenosin
trifosfat). ATP yang telah melepaskan energi yang disimpannya akan berubah
menjadi ADP. Glukosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat.
Pada reaksi ini akan dilepaskan energi dalam bentuk ATP.
3-fosfogliserat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh
enzim fosfogliserat mutase. 2-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat
oleh enzim enolase. Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang
dikatalisis oleh enzim piruvat kinase. Dalam tahap ini juga dihasilkan energi
dalam bentuk ATP.
2. Dekarboksilasi Oksidatif
Asam
piruvat dari sitoplasma akan masuk ke dalam mitokondria dan menuju matriks
mitokondria. Kemudian, gugus karboksil dalam piruvat dikeluarkan sebagai CO2
yang berdifusi keluar dari sel. NAD+ direduksi menjadi NADH. Akhirnya, koenzim
A diikatkan dan terbentuklah asetil CoA.
Terdapat dua asam piruvat hasil
glikolisis yang masuk dekarboksilasi oksidatif, hasil akhirnya adalah sebagai
berikut. Asetil CoA kemudian akan masuk siklus krebs untuk diproses lebih
lanjut menghasilkan energi yakni, 2 molekul Asetil CoA, 2 molekul NADH.
3. Siklus Krebs
Siklus
Krebs adalah proses delapan langkah. Saat kemajuan tiap langkah, atom asam
sitrat akan diulang, menghasilkan molekul perantara yang berbeda. Sebagian
besar adalah asam keton.Pada langkah pertama, koenzim A mentransfer kelompok
asetil dua-karbon dengan oksaloasetat, suatu senyawa empat karbon. Hal ini
membentuk molekul sitrat enam karbon. Dalam langkah kedua, sitrat yang mengatur
ulang untuk membentuk isositrat enam karbon. Kemudian, isositrat mengalami
oksidasi dan molekul karbon dioksida akan dihapus. Hasilnya adalah molekul lima
karbon alpha-ketoglutarat dan pengurangan NAD+ menjadi NADH dan H +. Akhirnya,
malat teroksidasi, menjadi oksaloasetat. Selama oksidasi akhir ini, NAD +
direduksi menjadi NADH dan H +. Untuk setiap Siklus Krebs, dua molekul karbon
dioksida terbentuk dan oksaloasetat diregenerasi
4. Transport Elektron
NADH
akan melepaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I. Peristiwa ini
membebaskan energi yang memicu dipompanya H+ dari matriks mitokondria menuju
ruang antar membran. NADH yang telah kehilangan elektron akan berubah menjadi
NAD+. Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon. Bila dihitung, transfer
elektron dari bermacam-macam protein tadi memicu dipompanya 3 H+ keluar menuju ruang antar membran. Proses
pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut dinamakan dengan kemiosmosis.
Dalam keadaan
anaerob, asam piruvat hasil glikolisis akan di ubah menjadi karbon dioksida dan
etilalkohol. Proses pengubahan ini dikatalisis oleh enzim dalam
sitoplasma.
Dalam respirasi
anaerob jumlah ATP yang dihasilkan hanya 2 molekul untuk setiap satu molekul
glukosa. Hal ini dikarenakan respirasi anaerob menghasilkan karbon yang masih
reduktif, misalnya etanol dan asam laktat. Fermentasi etanol dilakukan oleh
jamur ragi secara anaerob. Fermentasi asam laktat terjadi pada otot manusia
saat melakukan kerja keras dan persediaan O2 kurang mencukupi. Penimbunan asam
laktat pada otot menyebabkan elastisitas otot menjadi berkurang dan menimbulkan
gejala kram serta kelahan. ( Marks, B. Dawn dkk, 2013 : Biokimia Kedokteran
Dasar. Buku Kedokteran EGC, Jakarta)
K. GANGGUAN
METABOLISME
1. Penyakit kurang kalori dan protein (KKP)
Gambaran klinis : penderita sangat kurus,
menunjukkan adanya oedema (busung lapar)
pada daerah kaki .
2. Penyakit kegemukan
Penyebab : terlalu banyak makan daripada bergerak,
kelebihan energy di dalam tubuh
disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
3. Diabetes mellitus
Penyakit metabolic yang disebabkan oleh interaksi
berbagai factor yaitu genetic,
imunnologik, lingkungan, dann gaya hidup.
Terjadi karena defisiensi hormone insulin
4. Lantose intolerance
Penyakit gangguan metabolic yang mengenai disakarida
laktosa.
Terdapatnya defisiensi enzim
lactase. (Marks, B. Dawn dkk, 2013 : Biokimia Kedokteran Dasar. Buku Kedokteran
EGC, Jakarta)
BAB.
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAN SARAN
Metabolisme adalah proses
pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh
agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Kelainan Metabolisme adalah keadaan
tubuh yang tidak mampu menjalankan proses metabolisme karena sesuatu dan lain
hal. Yang paling berpengaruh bisa atau ketidak bisaan tubuh ialah disebabkan
oleh kelainan tidak memiliki suatu enzim yang diperlukan untuk membantu metabolisme.
Penyakit yang diakibatkan oleh kelainan
metabolisme karbohidrat yaitu: Glikogenesis, Intoleransi fruktosa herediter,
Fruktosuria, Pentosuria, Diabetes Melitus.
B.SARAN
Agar metabolisme tubuh kita tetap
berjalan dengan lancar, maka kita harus menjaga konsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna agar metabolisme didalam sel tidak terganggu. Selain itu istirahat dan
olaharaga yang cukup juga membantu metabolisme di dalam tubuh kita. 1 saja
gangguan metabolisme terjadi maka terganggu lah semua sistem di dalam tubuh
kita.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi,
2008 : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Salemba Medika
Guyton, C.
Arthur dan Hall, E. John, 1997 : Fisiologi Kedokteran. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta
Marks,
B. Dawn dkk, 2013 : Biokimia Kedokteran Dasar. Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Murray,
K. Robert dkk, 2003 : Biokimia Harper. Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Sherwood,
Lauralee, 2015 : Fisiologi Manusia. Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Siregar,
Nurhamida Sari. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (2) Juli-Desember
2014 : 38-44
0 komentar:
Posting Komentar